![]() |
Jakarta - Putus cinta kerap menjadi momen paling menyakitkan dalam hidup seseorang. Tak jarang, orang merasa hampa, kehilangan arah, bahkan kehilangan kepercayaan diri.
Namun, sejumlah ahli menyebut bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada status hubungan, melainkan pada cara seseorang memandang dirinya sendiri.
Menurut psikolog klinis Dr. Rina Mahardika, fase setelah putus merupakan momentum penting untuk menemukan kembali jati diri.
"Justru saat itulah kita bisa kembali fokus pada diri sendiri. Tanyakan: apa yang membuat saya bahagia, tanpa bergantung pada orang lain?" ujar Rina dalam wawancara eksklusif dengan Majalah Top.
Berikut beberapa langkah yang disarankan para ahli untuk tetap bahagia meski hubungan telah berakhir:
1. Terima dan Hadapi Emosi
Menangis bukan tanda kelemahan. Mengakui rasa sedih dan kecewa adalah bagian dari proses penyembuhan. Jangan menekan emosi—alami, lalu lepaskan.
2. Perkuat Hubungan Sosial
Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan hormon kebahagiaan seperti oksitosin dan dopamin.
3. Fokus pada Pengembangan Diri
Ambil kelas baru, mulai hobi yang lama tertunda, atau bahkan rencanakan solo trip. Kegiatan positif akan membantu memperkuat identitas diri tanpa bayang-bayang mantan.
4. Kurangi Paparan Media Sosial
Melihat mantan yang terlihat “baik-baik saja” di media sosial bisa memicu overthinking. Ambil jeda digital jika perlu.
5. Ingat: Putus Bukan Akhir Segalanya
Banyak orang menemukan cinta yang lebih sehat setelah patah hati. Dengan menjaga kesehatan mental dan mencintai diri sendiri terlebih dulu, cinta yang baru akan datang pada waktu yang tepat.
Sebagai penutup, Dr. Rina menekankan bahwa kebahagiaan bukan hadiah dari orang lain, tapi hasil dari cara kita memperlakukan diri sendiri.
"Putus bukan kegagalan. Itu hanya tanda bahwa kamu sedang diarahkan ke sesuatu yang lebih baik," pungkasnya.
(Hn)


